REKONSTRUKSIKERUKUNAN UMATBERAGAMA (Studi Kasus i Kupang )

Authors

  • Muhammad As'ad Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Makassar

DOI:

https://doi.org/10.31969/alq.v11i2.590

Abstract

Ketika terjadi konflik dalam masyarakat, agama sering kali dibawa
serta sebagai faktor legitimasi penyebab konflik dengan maksud untuk
menggalang solidaritas yang lebih besar dari sesama umat. Dalam
suasana konflik, agama sering kali menjadi titik singgung paling sensitif
dan eksklusif dalam interaksi sosial masyarakat plural. Di Provinsi Nusa
Tenggara Timur yang penduduknya plural, baik dari segi etnis, budaya,
agama, dan lainnya. Kerukunan masyarakatnya sudah terbina sejak
dahulu, namun secara kasuistik terjadi peristiwa yang bisa digolongkan
konflik bernuansa agama. Kasus paling menonjol adalah pencemaran
Hostia Kudus.
Penelitian ini berkesimpulan bahwa kerusuhan 30 Nopember 1998,
mengganggu kerukunan umat beragama di Kota Kupang khususnya,
dan NTT umumnya. Pada satu sisi menimbulkan dampak psikologis
yang negatif bagi umat Islam, terutama bagi pendatang. Dampak
psikologis ini masih memerlukan penanganan yang baik. Namun pada
sisi lain, menimbulkan usaha-usaha perbaikan yang hasilnya
memperlihatkan terpelihara dan terbinanya kerukunan. Kendala utama
dalam upaya peningkatan kegiatan dan program kerja kerukunan adalah
masalah dana. Kendala lainnya dalam proses integrasi masyarakat ialah
bersifat psikologis dan kultural.

References

Anonim, 1992. Profil Provinsi Republik Indonesia, Nusa Tenggara Timur.

Jakarta: Yayasan Bhakti Wawasan Nusantara.

Azra, Azyumardi (ed.) 1998. Agama, Keragaman Etnik di Indonesia.

Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Agama.

Badan Pusat Statistik Kota Kupang. 2003. lndikator Kesejahteraan

Rakyat Kota Kupang 2003.

Kota Kupang dalam Angka 2003.

I s r e , Moh.Saleh (ed). 2003. Konflik Etno Religius Indonesia

Kontemporer. Jakarta: Puslitbang Kehidupan Beragama Badan

Litbang Agama dan Diklat Keagamaan.

Liliweri, Alo dan Gregor Neonbasu. 1995. Perspektif Pembangunan,

Dinamika dan Tantangan Pembangunan Nusa Tenggara

Timur. Cetakan II. Kupang: Ppenerbit Yayasan Citra Insan

Pembaru.

Rekonstruksi Kerukunan Umat Beragama 97

Muchtar, Ibnu Hasan. 2003. Konflik-Konflik Sosial Bernuansa Agama, Studi

Kasus Kerusuhan Kupang, Nusa Tenggara Timur 30 Nopember

Dalam Konflik Sosial Bernuansa Agama di Indonesia.

Jakarta: Puslitbang Kehidupan Beragama, Badan Litbang Agama

dan Diklat Keagamaan Departemen Agama RI

Netti, A.G.Hadzamarwit dan Hands Itta. 1997. Kupang dari Masa ke

Masa. Kupang: Pemerintah Kabupaten Daerah Tingkat II Kupang.

Puslitbang Kehidupan Beragama Badan Litbang Agama dan Diklat

Keagamaan. 2003a. Riuh di Beranda Satu, Peta Kerukunan

Umat Beragama di Indonesia

b. Konflik Sosial bernuansa Agama di Indonesia.

Pusat Pengembangan Madrasah.(PPM). 2003. Profil Madrasah dan

Pesantren. Kupang: Kanwil Dep. Agama Prov.NTT.

Pusat Penelitian Sejarah dan Budaya Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan, 1979. Sejarah Kebangkitan Nasional Daerah

Nusatenggara Timur.

Saifuddin. Achmad Fedyani. 1986. Konflik dan Integrasi, Perbedaan

Faham dalam Agama Islam. Jakarta: CV.Rajawali.

Soemardjan, Selo dan Soelaeman Soemadrdi. 1974. Setangkai Bunga

Sosiologi. Jakarta: Yayasan Badan Penerbit Fakultas Ekonomi

UI.

Sudjangi. 1993. Kajian Asgama dan Masyarakat, Kerukunan Hidup

Antar Umat Beragama. Jakarta: Badan Penelitian dan

Pengembangan Agama.

Sudjangi. 2003. Pluralitas Sosial, Hubungan antar Kelompok Agama dan

Kerukunan. Dalam Harmoni. Pengembangan Wawasan Multi

Kultural. Jakarta: Puslitbang Kehidupan Beragama, badan Litbang

Agama dan Diklat Keagamaan Departemen Agama RI

Susanto. Astrid. 1985. Pengantar Sosiologi dan Perubahan Sosial.

Cetakan kelima.. Bina Cipta.

Widiyatmika, Munandjar. 1995. Integrasi Nasional Suatu Pendekatan

Budaya di Nusa Tenggara Timur. Kupang: FKIP Universitas

Additional Files

Published

2018-11-11

Issue

Section

Articles