MANAJEMEN KONFLIK KEAGAMAAN MELALUI JARINGAN KERJA ANTAR UMAT BERAGAMA DI BANDUNG JAWA BARAT
DOI:
https://doi.org/10.31969/alq.v21i1.203Abstract
Konflik sosial keagamaan di Indonesia tidak seluruhnya berakhir dengan kekerasan. Kenyataan ini
hendaknya dibaca dari sudut pandang bahwa masyarakat, atau kelompok masyarakat Indonesia
sesungguhnya memiliki kapasitas untuk merespons berbagai isu konflik keagamaan melalui cara-cara
damai. Penelitian ini memperlihatkan salah satu kelompok masyarakat yang memiliki kapasitas untuk
melakukan upaya pencegahan dengan cara merevitalisasi pranata sosial budaya yang merupakan
unsur kultural yang hidup dan tumbuh di masyarakat, seperti dicontohkan oleh komunitas Jakatarub.
Penelitian dilakukan dengan metode wawancara, observasi, telaah dokumen dan diskusi kelompok
terfokus. Penelitian ini menyimpulkan bahwa, Jakatarub menjadi simpul bagi bertemunya berbagai
kelompok agama, tradisi, dan kelompok sosial yang berbeda untuk melakukan dialog, merayakan
perbedaan dan mengkampanyekan pentingnya sikap toleransi di Bandung secara khusus dan umumnya
di wilayah Jawa Barat. Dalam kiprahnya jaringan ini sudah menyelenggarakan berbagai acara dalam
rangka mewujudkan masyarakat yang menghargai perbedaan. Dengan cara inilah Jakatarub telah
mengelola potensi konflik di masyarakat agar tidak berkembang menjadi kekerasan keagamaan.
Additional Files
Published
Issue
Section
License
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).