PERANAN ULAMA DAN AROISTOKRAT DALAM TRADISI TULIS DAN PRODUKSI TEKS ASSIKALAIBINENG DAN TEKS KHALWATIAH DI SULASEWISI SELATAN
DOI:
https://doi.org/10.31969/alq.v22i1.302Abstract
Tulisan ini membincangkan peranan ulama Khalwatiah dalam tulis dan produksi teks Assikalaibineng. Sumber data utama adalah delapan naskah Assikalaibineng yang dikaji menurut pendekatan kodikologis.. Hasil kajian menunjukkan bahwa arketif teks Assikalaibineng termasuk ajaran fiqih dan tasawuf bersumber dari Syekh Yusuf, yang kemudian dikembangkan oleh muridnya bernama Syekh Rappang. Selaras dengan perjalanan waktu, teks-teks Assikalaibineng kemudian banyak digiatkan penulisannya oleh ulama-ulama khalwatiah dan kalangan aristokrat Bugis. Dari segi sejarahnya, penulisan teks-teks Assikalaibineng berawal abad ke-17, kemudian berlanjut hingga memasuki abad ke-20. Oleh karena bahan naskah yang tidak dapat bertahan lama hingga ratusan tahun, maka arketif Assikalaibineng tidak dapat dijumpai lagi, selain disebabkan pula karena sistem penyalinannya yang bersifat kreatif dimana setiap penyalin melakukan modifikasi teks dari sumber salinannya. Modifikasi yang menambah-nambah teks serta sering menempelkan teks-teks yang lain. Akibatnya, wujud teks Assikalaibineng yang dijumpai hari ini sangat beragam dan tidak adanya kesamaan secara utuh antara teks yang satu dengan teks yang lain. Itulah sebabnya teks-teks Assikalaibineng yang ada sekarang ini tidak dapat pula dipertautkan hubungan kekerabtan dan penyalinannya.References
Bruinessen, Martin Van. 1999. Kitab Kuning, Pesantren dan Tarekat. Bandung: Mizan.
Casparis, J.G. 1975. Indonesian Phaleography A History of Writing in Indonesia from the Beginnings to C.A.D 1500. Leiden: E.J. Brill.
Cassirer, Ernst. 1990. Manusia dan Kebudayaan. Sebuah Esei Tentang Manusia. Seri Filsafat Atma Jaya. Terjemahan oleh Alouis Nugroho. Jakarta: Gramedia.
Djamaris, Edwar. 2002. Metode Penelitian Filologi. Jakarta: CV. Monasco.
Forum Kajian Kitab Kuning (FK-3). 2005. Kembang Setaman Perkawina. Analisis Kritis Terhadap Kitab Uqud al-Lujayn. Jakarta: Penerbit Buku Kompas.
Hadrawi, Muhlis . 2008. Assikalaibineng, Kitab Persetubuhan Bugis. Makassar: Ininnawa
Ihsan, Soffa. 2004. In The Name of Sex, Santri, Dunia Kelamin, dan Kitab Kuning. Surabaya: JP Books.
Ikram, Achadiati. 1997. Filologia Nusantara. Jakarta: Pustaka Jaya.
Kern, R. A. 1989. I La Galigo. Seri Terjemahan KITLV-LIPI. Yogjakarta: Gajah Mada University Press.
Koninklijk Instituut Voor Taal Land-en Volkenkunde. Bijdragen 1993, Deel 149, 3e Aflevering. Jakarta: KITLV Press Agency.
Mulyadi, S.W.R. (Editor). 1991. Naskah dan Kita. Lembaran Sastra Edisi Khusus. Depok: Fakultas Sastra UI.
Musa, Hashim. 2006. Epigrafi Melayu, Sejarah Sistem Tulisan Dalam Bahasa Melayu (edisi kedua). Siri Lestari Bahasa. Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka.
Paeni, Muklis dkk. 2003. Katalog Induk Naskah Nusantara Sulawesi Selatan. Jakarta: Arsip Nasional R.I (ANRI): Jakarta.
Purwadaksi, Ahmad. 2004. Ratib Samman dan Hikayat Syekh Muhammad Samman, Suntingan Naskah dan Kajian Isi Teks. Jakarta: Jambatan.
Robson, S.O. 1988. Principles of Indonesian Philology. Dordrecht Providence: Foris Publication.
Tudjimah, Dr. Prof. 1997. Syekh Yusuf Makassar, Riwayat dan Ajarannya. Jakarta: UI-PRESS.
Lontara Assikalaibineng, Koleksi Badan Arsip dan Perpustakaan Propinsi Sulawesi Selatan.
Additional Files
Published
Issue
Section
License
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).












