KETIKA171BERGOLAK (Studi Kasus Kerukunan Umat Beragama di Mataram)
DOI:
https://doi.org/10.31969/alq.v11i2.591Abstract
Sederetan konflik yang terjadi menunjukkan bahwa telah terjadi
pergeseran nilai, dimana nilai budaya ketimuran Indonesia yang kental
dengan nuansa agama, ramah dan santun berubah menjadi kurang
terpuji, membawa kerugian baik moral maupun material, bahkan
sampai kepada korbanjiwa. Yang menarik adalah terjadinya konflik
pada daerah yang selama ini sangat menjunjung tinggi nilai agama
dan kulturnya, seperti masyarakat Kota Mataram yang selama ini
dikenal hidup rukun dengan multi agama, etnik dan kultur, tiba-tiba
terjadi konflik SARA yang mengejutkan semua pihak, terutama
pemerintah Kota Mataram.
Penelitian ini berkesimpulan bahwa kerusuhan yang terjadi di
Kota Mataram mudah diredam karena masyarakatnya hanya ikutikutan.
Masyarakat Sasak yang umumnya beragama Islam sangat
patuh kepada ulama yang dikenal dengan sebutan Tuan Guru. Dalam
memelihara kerukunan umat beragama pasca kerusuhan (kerusuhan
171), pemerintah Kota Mataram bersama tokoh agama dan adat
membentuk Forum Komunikasi Situasi Daerah (FOKOSIDA). Forum
ini menjadi pengayom dan atau induk dari beberapa lembaga dan
forum yang ada dan berfungsi sebagai sarana dialog dan komunikasi
di antara mereka.
References
Ali, Mursyid dalam Muhaimin AG (Ed), Konflik Sosial Bernuansa Agama
Di Indonesia, Proyek Peningkatan Pengkajian Kerukunan Hidup
Umat Beragama Badan Litbang Agama Dan Diklat Keagamaan
Departemen Agama, Jakarta, 2003.
Azra, Asyumardi, Sistem Siaga DM Untuk Kerusuhan Sosial, Litbang
Agama dan PPIM-IAIN, Jakarta, 1999.
Fedayani, Ahmad Syaifuddin, Konflik dan Integrasi, Perbedaan Faham
Dalam Agama Islam, CV. Rajawali, Jakarta 1986.
Hakim, Basri. A dalam DR. Hi. Muhaimin, AG. MA, Konflik Sosial
Bernuansa Agama Di Indonesia, Seri II, Departemen Agama RI
Badan Litbang Agama dan Diklat Keagamaan Puslitbang Kehidupan
Beragama Bagian Proyek Peningkatan Pengkajian Kerukunan Hidup
Umat Beragama, Jakarta, 2003.
Koentjaraningrat, Masalah Kesukubangsaan Dan Integrasi Nasional
Universitas Indonesia, Jakarta, 1993.
Kamil,TaufikH.Drs, Pedoman Pejabat Urusan Agama Islam, Departemen
Agama, Direktorat Jenderal Bimbingan Msyarakat Islam Dan
Urusan Haji, Jakarta, 2004.
Ketika 171 Bergolak 115
Mudzhar, Atho M, dalam Muhaimin AG (Ed), Dclmai Di Dunia Damai
Untuk Semua Perspektif Berbagai Agama, Proyek Peningkatan
Pengkajian Kerukunan Hidup Umat Beragama Badan Litbang
Agama Dan Diklat Keagamaan Departemen Agama RI, Jakarta,
Iskandar, Muhaemin, Drs, dalam DR. Hi. Muaimin AGMA, Konflik Sosial
Bernuansa Agama Di Indonesia, Seri II, Departemen Agama
RI, Badan Litbang Agama Dan Diklat Keagaman, Puslitbang
Kehidupan Beragama Bagian Proyek Peningkatan Pengkajian
Kerukunan Hidup umat Beragama, Jakarta, 2003.
Rahman, Darmawan Mas'ud, Puang Dan Daeng, Kajian Sistem Nilai
Budaya Orang Balanipa Mandar, Disertasi tidak Diterbitkan, PP
Unhas, Makassar, 1998.
Suparlan, Parsudi dalam Abd. Azis Al Bone dan Arifuddin Ismail (ed). Profil
Kerukunan Hidup Beragama Di Indonesia, Buku I, Balai
Penelitian Lektur Keagamaan Ujungpandang (BPLK),
Ujungpandang, 1994.
Soemardjan, Selo dan Soemardi, Soelaeman, Setangkai Bunga Sosiologi,
Kayasan Badan Penerbit Fakultas Ekonomi, UI, Jakarta, 1974.
Jurnal "Al-Qalam" No
Additional Files
Published
Issue
Section
License
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).