AREK-AREK SUROBOYO: MENANGKAP HIKMAH DARE KONFLIK

Authors

  • pat badrun Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Makassar

DOI:

https://doi.org/10.31969/alq.v11i2.593

Abstract

Konflik-konflik sosial bernuansa agama yang terjadi di
beberapa daerah termasuk di daerah Jawa Timur, tidak dapat disangkal
telah memberikan dampak terhadap kerukunan umat beragama di Kota
Surabaya. Namun demikian, dampak yang dipandang menonjol ialah
meningkatnya kewaspadaan pihak-pihak terkait yang disusul dengan
tindakan nyata sehingga konflik serupa tidak sempat terjadi di
Surabaya.
Penelitian ini menemukan bahwa setidaknya ada dua hal yang
mendukung terciptanya kondisi tersebut, yakni: (1) tingkat kesadaran
yang tinggi dari para pemimpin dan pemuka/tokoh agama dan
masyarakat setempat tentang pentingnya menjaga dan memelihara
kerukunan umat beragama yang juga berarti kerukunan masyarakat;
(2) ciri dan sifat khas orang Surabaya (arek-arek Suroboyo) yakni
pragmatis, egaliter, terbuka, lugas, dan kritis

References

GAPURA, "Surabaya Tidak Melupakan Sejarah " (Laporan Khusus),

Edisi Spesial HUT ke-712 Surabaya.

GAPURA, "Ttie Song of Soerabaia " (Laporan Khusus),, Edisi Spesial

HUT ke-712 Surabaya, 2005.

Renstra (Rencana Strategik Tahun 2003 - 2005) Dinas Sosial dan

Pemberdayaan Perempuan Kota Surabaya, Tahun 2003.

Soemardjan, Selo dan Soelaeman Soemardi, Setangkai Bunga Sosiologi

(Jakarta: Yayasan Badan Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas

Indonesia), 1974

Sudjangi, "Pluralitas Sosial, Hubungan Antar Kelompok Agama dan

Kerukunan ", dalam Harmoni, II Nomor 5 Januari - Maret 2003.

Sya'roni, Ahmad, Kepala Kantor Departemen Agama Kota Surabaya,

"Profil Kantor Departemen Agama Kota Surabaya". Makalah

yang disampaikan pada Studi Lapangan PUSROH LANTAMAL

in AL Surabaya, tanggal 1 Juni 2004

Additional Files

Published

2018-11-11

Issue

Section

Articles